28 Mei 2009

EKONOMI KERAKYATAN vs NEOLIBERALISME

akhir akhir ini nonton berita politik kok malah pusing sendiri. bagaimana enggak...??? yang ada isinya ttuh saling menyerang antara neo-liberalisme dan mempertahankan diri bahwa mereka menganut sistyem ekonomi kerakyatan.
jujur aja sayah sebagai orang awam bukannya malah ngerti tapi malah jadi bingung... soalnya pada dasarnya apasih yang disebut EKONOMI KERAKYATAN atau NEOLIBERALISME sendiri sayah belum mengerti...
truuus.. nonton berita politik isinya cuma saling cerca dan saling serang tentang NEOLLIBERALISME. akhirnya berbekal dengan sejuta kegelisahan saya tentang beberapa isu diatas, maka saya akhirnya mencoba mengubek ubek mbah google untuk mendapatkan kepastian...

akhirnya setelah saya ubek ubek mbah google saya mendapatkan 2 pengertian sebagai berikut:

EKONOMI KERAKYATAN adalah (sistem) ekonomi yang demokratis. Pengertian demokrasi ekonomi atau (sistem) ekonomi yang demokratis termuat lengkap dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi: Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang! Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Kalau tidak, tampuk produksi jatuh ke tangan orang-orang yang berkuasa dan rakyat yang banyak ditindasinya. Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh ada di tangan orang-seorang. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

NEOLIBERALISME merupakan redefinisi dan kelanjutan dari liberalisme klasik yang dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang mengurangi atau menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan mengarah pada penciptaan Distorsi dan High Cost Economy yang kemudian akan berujung pada tindakan koruptif. Paham ini memfokuskan pada pasar bebas dan perdagangan bebas merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan standar hidup masyarakat atau rakyat sebuah negara dan modernisasi melalui peningkatan efisiensi perdagangan dan mengalirnya investasi.

dari data yang saya dapatkan diatas, ada satu hal yang sangat saya sesalkan.. yaitu kenapa orang yang selama ini saya anggap menganut paham EKONOMI KERAKYATAN, ternyata adalah salah satu orang yang mengusung NEOLIBERALISME ke indonesia, mau bukti cek disini.
disitu disebutkan bahwa pada tahun 1999 pemerintah mengundang IMF ke indonesia untuk menyelesaikan masalah krisis ekonomi di indonesia. dan disitu disebutkan pula sebagai syaratnya pemerintah harus menyetujui syarat syarat yang di ajukan, adapun beberapa persyaratan yang disebutkan adalah pemerintah Indonesia wajib melaksanakan paket kebijakan Konsensus Washington melalui penanda-tanganan Letter Of Intent (LOI), yang salah satu butir kesepakatannya adalah penghapusan subsidi untuk bahan bakar minyak, yang sekaligus memberi peluang masuknya perusahaan multinasional seperti Shell. Begitu juga dengan kebijakan privatisasi beberapa BUMN, diantaranya Indosat, Telkom, BNI, PT. Tambang Timah dan Aneka Tambang.

saya juga pernah ingat curhatan salah satu temen saya yang pernah menjadi buruh di JAI Sidoarjo. dia berkeluh kesah betapa beratnya menjadi seorang buruh kontrak.. lalu sayapun menanyakan kepada dia, apakah sekarang ini semua buruh adalah buruh kontrak. dia lalu menjawab sebenarnya dulu buruh bisa menjadi pegawai tetap dalam perusahaan tempat mereka bekerja. namun pada pemerintahan 1999-2004, pemerintah mempermudah kalangan perusahaan dengan menghapuskan *walau tidak semua perusahaan* sistem penerimaan pegawai tetap dalam perusahaan. sejak saat itu buruh hanya diposisikan sebagai pegawai kontrak yang dapat diputuskan kontraknya sewaktu waktu tanpa membebani perusahaan untuk memberikan tunjangan/pesangon kepada buruh.

sebenarnya pada mulanya saya tidak begitu merespek tentang isu isu ini.. namun pada akhirnya setelah saya mendapatkan fakta fakta diatas hasilnya adalah...

jujur saya TERCENGANG.......
orang yang saya anggap akan membela wong cilik, akan membela kaum buruh, akan membela kaum kaum dan lain lain. ternyata mempunyai background yang sangat jauh dari apa yang mereka agendakan sebagai dasar pemerintahan mereka jika mereka terpilih menjadi kepala pemerintahan periode 2009-2014.

satu lagi yang membikin saya was was *maaf ini hanya prediksi saya* salah satu orang yang mengangkat sistem EKONOMI KERAKYATAN, yang mempunyai kekayaan senilai kurang lebih 1,7 TRILYUN. adalah seorang pengusaha yang bergerak dibidang perkebunan, pertanian, perdagangan, dan juga perusahaan tambang batubara.

satu hal yang saya takutkan. berdasarkan azas EKONOMI KERAKYATAN yang menyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. naaah.. ini dia, dikuasai negara bisa berarti juga dikuasai oleh kepala pemerintahan. yang saya takutkan adalah sistem EKONOMI KERAKYATAN yang diusung ini akan disalahgunakan oleh para penguasa pemerintahan *masuk akal gak sih kekhawatiranku??*

maaf jika saya menyinggung beberapa orang dalam postingan saya kali ini, saya tidak bermaksud menjelek jelekkan, karena semua isi postingan ini saya dapatkan dari sumber yang dapat saya percaya *sudah saya kasih anchor text*
sekali lagi maaf jika saya membawa nama nama diatas.. karena saya merasa merekalah yang selama ini paling gencar dalam mengkampanyekan sistem EKONOMI KERAKYATAN.
sekali lagi maaf saya telah berusaha se-objektif mungkin dalam postingan saya ini.. jika memang masih ada salah salah kata saya sangat memohon maaf karena saya ini hanya salah satu orang GoBloG yang gak ngerti apa2..

ranggagoblog

Artikel Terkait:

33 comments

29 Mei 2009 pukul 00.09

mari kita sama mengekonomikan rakyat. lho kok?

29 Mei 2009 pukul 00.23

Wah...yang penting sekarang menata masa depan
Silahkan Cermati Hasil Karya Pakar IT ini
Makasih atas tumpangannya...salam sukses

29 Mei 2009 pukul 00.25

Kunjungan Perdana...Salam Sukses
Nice Post...Nice Blog

29 Mei 2009 pukul 00.50

@indonesia times : lho kok..????
@budi : terimakasih...
@ariesvio : thanks...

29 Mei 2009 pukul 01.12

Wallohu a'alam bisshowab aja deh...kekekekekek

29 Mei 2009 pukul 01.21

Apa kata teman ada benarnya...memang politik bisa mempengaruhi ekonomi

29 Mei 2009 pukul 01.45

polotik bisa mempengaruhi segalanya nice artikle sob

29 Mei 2009 pukul 02.10

@buwel : heheheheh... :f
@dinoe : hu uh.. jadi was was niih :(
@bunga raya : botuuul.... :D

29 Mei 2009 pukul 02.34

Kesuksesan ekonomi ada di tangan kita sendiri.... mari kita sukseskan ekonomi negara dengan GIAT BEKERJA

29 Mei 2009 pukul 02.44

kita liat aja nanti.. seperti janji mereka sekarang g peduli ekonomi kerakyatan atau liberal, nanti kalau mereka menang seharusnya rakyat makmur.. (semua janjinya sama..)

29 Mei 2009 pukul 02.54

Berkali-kali dirimu berjanji
Akan sentiasa ...........
Janji-janji tinggal lah janji
Mengapa tidak kau penuhi


inilah lagu mereka-mereka yg bermain politik, dari daerah maupun pusat sama saja.

29 Mei 2009 pukul 06.19

omahmu ngendi ngga...
sama orang kaya jangan terlalu dipikirin lah...

29 Mei 2009 pukul 06.30

:D gak usah minta maaf Ngga, apa yg lo tulis tuh mang gak salah. Sebenrnya sih bukti nyata udah kita lihat dari berubahnya sistem kerja yg tadinya buruh bisa jadi pekerja tetap tapi sekarang cuman jadi buruh kontrak.

Mereka mengkampanyekan dirinya hanya untuk menarik massa untuk milih di pemilihan bulan depan ntar. so, kita lihat aja nanti gimana Indonesia kedepannya

29 Mei 2009 pukul 08.23

;f waaahhh rangga ngomongin ekonomi nih... aku mah cuma bisa meong-meong doank... hohoho....

29 Mei 2009 pukul 09.05

wah..lagi mulai musim ngompol dimana-mana

29 Mei 2009 pukul 09.24

kira-kira mampu nggak yah, masyarakat indo bersaing klo mnggunkn neoliberalisme???
apa lagi bagi pengusaha2 kcil yg untuk mprthankan klangsungan prusahaanx aj sulit apa lg bersaing.

29 Mei 2009 pukul 09.27

@edilaw : saya sangat setuju....
@mbah ngepot : semoga janji tidak tinggal janji..
@suryaden : udah tak bales koment hihihihihi...
@dwina : trimakasih mbak... saya cuma takut ntar ada yang marah truuus blogku di suspend kaya kasus facebook kemarin.. hihihihi *lebay mode =on=*
@zujoe : aku juga semalem udah keliling sambil ngeong2.. kwowkwowkwo..

29 Mei 2009 pukul 09.32

lho masih ada yang nyempil lagi.. hihihih
@nhieta : mumpung masih hangat mbak... hihihi
@polar : kalo menurutku sih gak ada salahnya juga kok.. hal itu akan semakin memacu pelaku ekonomi agar bisa semakin berkembang. tapi negara juga harus ikut andil dalam membantu modal dan promosi para pengusaha... gak ada yang gak bisa di dunia ini kalo kita mau berusaha,,,

29 Mei 2009 pukul 09.49

apuuun kalua ngomongin ekonomi....ma politik bikin merinding

29 Mei 2009 pukul 10.12

@gooblog : mending ngomongin hantu ajah ya.... :~

29 Mei 2009 pukul 10.31

kita buktikan saja mas.. debat capres dan cawapres nanti... moga2 terungkap mana yang neolib mana yang kerakyatan.. :D

29 Mei 2009 pukul 11.34

salam kenal dari neolib yang berekonomi kerakyatan,..xixixi

29 Mei 2009 pukul 13.27

Asli mas, aku sebenernya gak terlalu ngerti tentang Ekonomi Neoliberal
soalnya sejauh ini belum ada contoh yang nyata di Negara kita
tapi moga2 aja engga terjadi lah..
kita orang miskin

29 Mei 2009 pukul 15.16

pengen rasanya menghadirkan alm bung hatta. tetapi tidak mungkin lagi
ekonom sekarang harusnya belajar banyak kepada alm bung hatta

29 Mei 2009 pukul 17.43

Wuah... Ini info buagus ini, aku baru tau apa itu neoliberalisme.

29 Mei 2009 pukul 17.53

@ardi iya... jadi penasaran pengen liat debatnya...
@penghuni planet : wew ikz... ada ada aza...
@itik : sama tik alinye juga gak ngerti... tapi setelah browsing2 semalem.. ya itulah yang aku dapet.
@attayaya : weh ik... malah ngeri... hihihihih

29 Mei 2009 pukul 20.24

hehe....tung..tung ...
calon wakil rakyat masa depan...
:f
nice post..kritis seperti biasanya
:))

29 Mei 2009 pukul 21.21

ekonomi syariah dunk!!

Anonim
29 Mei 2009 pukul 22.32

tenang, anda tidak sendiri.. aku juga bingung.. :o

30 Mei 2009 pukul 02.34

@mas nando : capek dech... :f
@tari : boleh boleh boleh... kliatannya itu salah satu nya... :)
@chrysanti : hihihihi.. senasib... :?

Anonim
30 Mei 2009 pukul 12.36

pas banget,,,, buat tugas Eko_Makro.. wkwkw... tink kyu,,,:))

30 Mei 2009 pukul 16.19

konyol sekali ya orang orang itu, hehehe melemparkan isu neoliberal, eeh dialamatkan ke satu orang lagi, huehuehue. malah mbahas teori teori ekonomi. Dari jaman dulu sampe sekarang kenyataan sistemnya ya ky gini, ge kerasa kerakyatannya ga kerasa liberalnya. Mosok mau mengubah sistem, lhak jelas itu cuman sebatas jargon kampanye. Ya ini kan udah jaman global, ndak bisa mengelak dari pengaruh luar negeri. Yg dibutuhkan adalah peningkatan SDM, pendidikan. Mau disaingi sama orang asing kalo SDM kita kuat, g oon, g manja, ga males, ya ttp kita kompeten.kalo diriku jaid persiden yho, anggaran pendidikan yg guede, gaji DPR tak potong 90% nya, ndak ada pensiun DPR seumur hidup. kok nyimut, kerjo mung 5 taon (kerjo ta? perasaan turu thok) eh pensiun seumur hidup. Uang pensiun utk pejabat, hanya jabatan terakhir, ndak buleh ngerangkep2 ky sekarang. Satpol PP tak bubarno. Trus tak bangun pasar buat pedagang. wkeekekeke opo maneh ya programku.

Sebenernya rakyat kecil sudah ditempa kerasnya hidup, mereka bisa mati matian mempertahankan hidup. Nah kalo sudah ada jalan ki mbok ya jangan di obrak abrik, dagang di gusur, diminta uang keamanan, doh....birokrasi ribet jaya abadi.

wes ah ngayale

30 Mei 2009 pukul 16.21

oyi, met guleki brita sing pertama kali melemparkan kompor meleduk isu ini, koyoke amien rasis deh

Posting Komentar

[ Kotak Komentar Klasik ]

bagi yang koneksinya lagi sakit/make HP/kesulitan dengan kotak komentar dibawah, silahkan klik link kotak komentar klasik diatas untuk meninggalkan komentar

RanGGaGoBloG Copyright © 2009 TEMPLATESsimple black red by ranggagoblog templates