Untukmu Ibu

sembilan bulan lamanya
benih cintamu tumbuh bersemi....
tiada pernah lelah engkau
membawaku, menyayangiku, mengasihiku
tiada lelah, engkau menggendongku
dan membelai setiap perlawananku

22 maret 1987..
di Rumah Sakit Umum Daerah Magetan
saat pertamakali akhirnya engkau bisa menimangku..
bukan hanya menggendong dan memanjakanku
dalam balutan kulitmu
sesosok buah cinta yang telah menjelma..
menjadi sesosok jagoan tampan dalam pelukanmu..
kau timang..
kau manja...
dan tentunya sejuta curahan bahagia
selalu engkau berikan padaku...
tiada lelah engkau memanjakanku..
memandikanku, mengganti popoku,
bahkan menyuruh ayah "mengalah"
biar aku tidak pernah menangis karena merasa lapar....

satu tahun berlalu....
kukira aku sudah mulai membandel...
mulai berlari kesana kesini...
dan mungkin sesosok bayi tampanmu
sudah mulai mengisi harimu
dengan celoteh celoteh tak karuan dari bibir mungilnya.....
namun...
kembali tiada lelah bagimu....
mengikutiku kesana kemari..
membopongku ketika terjatuh...
mendengarkan celotehan tak jelasku...

lima tahun berlalu....
kiranya hari ini engkau sangat bahagia...
melihat jagoanmu kini memakai seragam tk...
menggendong tas ransel kecilnya...
dan tak lupa mengapit botol minumnya...
engkau pasti tersenyum...
menuntun jagoanmu ini menuju ke Tk Pertiwi....
pagi itu masih ku ingat....
engkau mengintip jagoanmu dari balik jendela
memastikan jagoanmu bahagia dan nyaman duduk di bangku panjang ini...
satu hari kulewati....
ketika matahari belum tegak bener berdiri...
engkau sudah kembali ke TK Pertiwi...
menjemputku untuk membawaku ke tempat kerjamu.....
halah... ternyata sampai disini belum habis kebandelanku.....
setiap hari kamis aku selalu merengek kepadamu
untuk membelikan majalah bobo kesayanganku...
tak hanya itu...
hari jumat tiba.. rengekanku kembali menyerangmu...
bukan untuk membeli bobo tentunya...
tapi hari itu pasti aku lihat abang bakso kegemaranku
lewat di depan tempat kerjamu.... :D

enam tahun berlalu....
jagoanmu sudah mulai memakai seragam merah putih...
dan saat itu,,,,
jagoanmu sudah cukup berani untuk pergi sendiri ke SD Tawanganom III,,,,
engkau hanya cukup memberi wejangan
sebelum jagoanmu melangkahkan kaki ke tempatnya menimba ilmu....

13tahun berlalu...
jagoanmu sudah memakai seragam biru putih....
tapi...
saat itu jagoanmu belum berani pergi jauh sendirian...
kembali jagoanmu membandel,
meminta ditemani mendaftar di SMP 4 sekolahnya tercinta...
tapi... *kembali*
engkau merelakan waktumu untuk jagoanmu....
mengantarnya.. dan menunjukkan kasih sayangmu,....

16 tahun berlalu...
seragam abu abu putih dengan lencana SMU 2
engkau pesankan buat jagoanmu...
betapa bahagianya dirimu saat itu....
tapi...
kebandelan jagoanmu ini tiada pernah hilang...
memang jagoanmu ini rajanya bandel.. :D

18 tahun berlalu....
rasa sedih mungkin berkecamuk di benakmu,.,,,
jagoanmu akan tinggal jauh darimu....
engkau ikhlas...
jagoanmu berada jauh darimu....
walaupun tak bisa setiap detik bersua denganmu..
engkau tau...
semua ini demi masa depan jagoanmu...
walaupun jauh....
doamu tak pernah lepas mengiringi jagoanmu
untuk menuntut ilmu di perantauan......
menimba ilmu di jurusan Komunikasi
Universitas Islam Indonesia

sekarang...
tepatnya setelah 22 tahun berlalu....
kebandelan jagoanmu ternyata belum habis juga...
4tahun masa perantauannya...
jagoanmu belum bisa menyandingmu dengan memakai toga...
aku tahu engkau sedih...
walaupun mungkin engkau tidak pernah menunjukkan kesedihanmu...

ibu... maafkan aku....
saat ini aku belum bisa membuatku melihatku memakai toga....
tapi aku janji.....
tak akan kupupuskan harapanmu
untuk mempunyai jagoan bergelar sarjana.....
aku akan terus berusaha....
tak akan kusia-siakan harapan dan doamu selama ini....
suatu saat ini akan kusanding engakau dengan diriku yang berToga...
memberimu kebanggan...
dan mewujudkan semua doa dan harapanmu.....

terimakasih ibu.....
walaupu kebandelanku belum juga habis...
dalam hatiku aku sayang kamu....

Artikel Terkait: