2 Januari, baru sehari setelah segenap warga dunia dengan gegap gempita merayakan pergantian tahun. Malam yang begitu gempita, keramaian dimana mana, jalanan penuh sesak dengan deru motor dan asap dari kenalpot2 bising.
2 Januari, semuanya sudah hilang. Jalanan mulai sepi, wajah wajah mulai lesu kembali terbayang beban yang berat terpancar dari mata mata itu. Gegap gempita itu seakan musnah bagai tersapu tsunami.
2 Januari, tinggal para penguasa kapitalisme modern yang tersenyum senang menghitung laba dari fatamorgana pergantian tahun yang mereka ciptakan.
2 Januari, kembali ku memandang kosong.....
Artikel Terkait:
selayang pandang
renungkan
- Mari Sedikit Merenung
- Seniman Sejati
- Pro Kontra Valentine Day
- Sarjana Muda
- Kehormatan Wanita Bukan Pada Selaput Dara
- Maafkan Saya Ibu prita
- Kaya Harta Tak Berarti Kaya Hati
- Termakan Usia
- AADC (Ada Apa Dengan Cermin)
- SAYA BANGGA!!
- Anak Kucing, Cinta Sejati, Hegemoni Media Massa, dan MANOHARA
- Awal BUlan : Datangnya Sebuah Ujian
- EKONOMI KERAKYATAN vs NEOLIBERALISME
- Indonesia Belum Butuh Tuhan
- Rahasia Diantara Kita Dan Pengemis
9 comments
Perayaaan semu...ya om..
aku tahun baru nonton kembang api dari atap kos
bagus
ach, tahun baru gak tahun baru tetap ajah semuanya sama saja bagiku....
hihihi udah lesu lagi yah ga ada suara petasan @_@
wahahaha... langsung saya praktekkan..... keren jadinya kotak koment saiah....
Jiahahaha... Seeep seep :-bd
kembali menggalau :)
iya ya.. yang kemarin heboh- hebohnya bikin resolusi, sekarang semangatnya padam kembali.. :(
iya ya.. yang kemarin heboh- hebohnya bikin resolusi, sekarang semangatnya padam kembali.. :(
Posting Komentar
[ Kotak Komentar Klasik ]bagi yang koneksinya lagi sakit/make HP/kesulitan dengan kotak komentar dibawah, silahkan klik link kotak komentar klasik diatas untuk meninggalkan komentar